Alasan penggunaan NaOH dibungkus tissue dalam percobaan respirasi pada belalang

Berikut ini kami bagikan alasan seputar pengunaan NaOH dalam percobaan seputar respirasi atau pernafasan pada belalang.

Alasan penggunaan NaOH dibungkus tissue dalam percobaan respirasi pada belalang adalah...
a. bersifat asam
b. bersifat higroskopik
c. supaya tidak menguap
d. sifat kelarutannya rendah
e. meracuni hewan

Alasan penggunaan NaOH dalam percobaan respirasi pada belalang karena NaOH bersifat higroskopik.  Penggunaan NaOH juga dapat digantikan dengan KOH. Pemberian bahan kimia tersebut berfungsi untuk meningkatkan suhu agar respirasi terjadi lebih cepat. Selain itu, NaOH juga berfungsi sebagai pengikat CO2 agar tekanan dalam tabung repirometer menurun. Jadi karbondioksida yang dikeluarkan belalang akan terikat oleh NaOH di dalam tabung respirometer. Pemberian NaOH ini sangat penting, karena bila tabung respirometer tidak diberi NaOH maka tekanan parsial gas dalam respirometer akan tetap, akibatnya volume oksigen yang dihirup belalang tidak dapat diukur serta belalang akan mati dikarenakan tabung dipenuhi karbondioksida (CO2).

Pembahasan 
Pernapasan atau respirasi merupakan hal utama yang dibutuhkan makhluk hidup untuk bertahan hidup. Pernafasan (breathing) berarti menghirup udara dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan menghembuskan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Sedangkan respirasi (respiration) berarti suatu proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan makanan) di dalam sel guna memperoleh energi. Respirasi adalah suatu proses katabolisme, yaitu proses pembebasan energi kimia yang diperoleh dari pemecahan senyawa organik  menjadi dan O yang terkandung dalam senyawa organic pada sel hidup yang berguna untuk berbagai aktivitas tubuh. Pernapasan atau respirasi dapat juga dikatakan proses pertukaran gas, yaitu mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Pada hewan tingkat tinggi terdapat alat untuk proses pernafasan, yakni berupa paru-paru, insang atau trakea, sementara pada hewan tingkat rendah dan tumbuhan proses pertukaran udara tersebut dilakukan secara langsung dengan difusi melalui permukaan sel tubuhnya. Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi dalam respirasi dapat dituliskan sebagai berikut:

C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + ATP

Sistem pernapasan pada serangga (insect) berupa sistem pembuluh trakea. Sistem trakea ini berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trakea merupakan tabung udara atau pembuluh udara yang bercabang-cabang (trakeola) menjadi pembuluh-pembuluh udara yang halus ke seluruh bagian tubuh hingga percabangan terakhir tenggelam ke membran sel tubuh, oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi atau darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh. Dari stigma, udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa.  

Laju metabolisme biasanya diperkirakan dengan mengukur banyaknya oksigen yang dikonsumsi makhluk hidup per satuan waktu. Hal ini memungkinkan karena oksidasi dari bahan makanan memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi yang dapat diketahui jumlahnya. Akan tetapi, laju metabolisme biasanya cukup diekspresikan dalam bentuk laju konsumsi oksigen. Laju konsumsi oksigen dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa carat seperti alat mikrorespirometer (untuk mengukur konsumsi oksigen hewan yang berukuran kecil seperti serangga atau laba-laba), respirometer Scholander (untuk mengukur laju konsumsi oksigen hewan-hewan seperti katak atau mencit), atau menggunakan metode Winkler. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju konsumsi oksigen antara lain temperatur, spesies hewan, ukuran badan, dan aktivitas. 

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Alasan penggunaan NaOH dibungkus tissue dalam percobaan respirasi pada belalang"